MAKALAH PENGANTAR
LINGKUNGAN
PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA SERTA
ILMU TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN
Disusun Oleh :
Nama : Muhamad Geri Wihandyka
NPM :
16414934
Kelas : 2IB01
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
TEKNIK ELEKTRO
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya
panjatkan kehadirat Allah yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “Perkembangan Penduduk Indonesia dan Ilmu Teknologi dan Pengetahuan
Lingkungan”.
Makalah ini berisikan
tentang pengertian dan landasan perkembangan penduduk indonesia dan hal apa
saja yang berkaitan dengannya, kemudian ilmu teknologi dan pengetahuan
lingkungan baik dari segi mutu, keberlanjutan, pencemaran ataupun kesadaran
tentang lingkungan. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan pengetahuan serta
informasi kepada para pembacanya tentang penduduk maupun lingkungan, sehingga akan lebih memahami dan menambah wawasan pembaca.
Makalah ini saya susun
sedemikian rupa agar tersusun rapi dan lebih mudah dibaca oleh para pembaca
sehingga tidak menimbulkan salah paham dalam memahami isi materi dalam makalah
ini. Oleh karena itu makalah ini ditulis dengan singkat jelas dan padat serta
tidak ada kata-kata yang ambigu dalam penulisannya.
Akhir kata, saya
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan khususnya untuk
bapak dosen serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Depok, 30 September 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar .................................................................................................................. 1
Daftar
Isi ........................................................................................................................... 2
Bab
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Perkembangan Penduduk
Indonesia................................... 3
1.2 Latar Belakang Ilmu Teknologi dan
Pengetahuan Lingkungan...................... 3
Bab
2. Pembahasan Perkembangan
Penduduk Indonesia
2.1 Landasan Perkembangan Penduduk Indonesia................................................. 5
2.2 Pertambahan Penduduk dan Lingkungan
Pemukiman....................................... 5
2.3 Pertumbuhan Penduduk dan Tingkat
Pendidikan............................................. 6
2.4 Pertumbuhan Penduduk dan Penyakit Yang
Berkaitan Dengan
Lingkungan Hidup.................................................................................................... 6
Bab
3. Pembahasan Ilmu Teknologi dan
Pengetahuan Lingkungan
3.1 Keberlanjutan Pembangunan................................................................................ 8
3.2 Mutu Lingkungan Hidup Dengan Resiko............................................................ 8
3.3 Kesadaran
Lingkungan........................................................................................... 9
3.4 Hubungan Lingkungan Dengan Pembangunan.................................................... 9
3.5 Pencemaran
Dan Perusakan Lingkungan Hidup Oleh Proses
Pembangunan........................................................................................................... 11
Daftar
Pustaka.................................................................................................................... 16
BAB.
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Perkembangan Penduduk Indonesia
Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis
antara kekuatankekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi
jumlah penduduk. Secara terus menerus penduduk akan di pengaruhi oleh jumlah
bayi yang lahir (fertilitas), tetapi secara bersamaan pula akan di kurangi oleh
jumlah kematian (mortalitas) yang terjadi pada semua golongan umur, serta
perpindahan penduduk (mobilitas) juga akan mempengaruhi bertambah atau berkurangnya
jumlah penduduk di suatu daerah atau negara. Di dalam Garis-garis besar Haluan
Negara dinyatakan bahwa jumlah penduduk yang besar baru menjadi modal dasar
yang efektif bagi pembangunan nasional hanya bila penduduk yang besar tersebut
berkualitas baik. Namun dengan pertumbuhan penduduk yang pesat sulit untuk meningkatkan
mutu kehidupan dan kesejahteraan secara layak dan merata. Hal ini bahwa
penduduk yang besar dengan kualitas yang tinggi tidak akan mudah tercapai. Perkembangan
penduduk tanpa disertai dengan kontrol untuk mengukur jumlah penduduk yang di
inginkan, hanya akan menumbuhkan masalah sosial ekonomis dengan segala
pertumbuhan penduduk yang tinggi dari tahun ketahun memerlukan tambahan
investasi dan sarana di bidang pendidikan, kesehatan, perumahan dan sebagainya.
Hal itu tentu saja merupakan masalah yang rumit bagi pemerintah dalam usahanya
untuk membangun dan meningkatkan taraf hidup negaranya.
Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai
jumlah penduduk kurang lebih 222 juta jiwa, kepadatan penduduk diwilayah Negara
Indonesia tidaklah sama. Jawa merupakan daerah yang jumlah penduduknnya paling
padat dibandingkan dengan daerah lain. Jawa merupakan pulau yang berada pada
60-80 LS dan 1050-1140 BT, oleh karena itu pertumbuhan penduduknnya sangat
cepat. Hal ini menimbulkan permasalahan dalam bidang politik,ekonomi, social,
dan budaya bagi pemerintahan di Indonesia.
Luas daratan wilayah indondesia 1. 904.345 km persegi
yang terdiri dari kurang lebih 17.508 pulau. Jumlah penduduk Indonesia
berdasarkan sensus tahun 1971 adalah 118.460.000 uasaha yang dijalankan
pemerintah untuk meratakan jumlah penduduk Indonesia adalah dengan pemindahan
penduduk atau yang disebut tranmigrasi. Sebagian penduduk dari daerah yang
padat penduduknnya, dipindahkan kedaerah yang masih kosong atau kurang
penduduknnya.
1.1
Latar Belakang Ilmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan
Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam
(natural science), merupakan pengetahuan yang mengkaji mengenai gejala-gejala
dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan
prinsip. Seseorang menggunakan teknologi karena ia memiliki akal dengan akalnya
ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman, mudah, nyaman
dan sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan
akalnya dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.
Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup
besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat-perangkat mesin,
seperti computer, kendaraan, handphone, dan lain sebagainya. Pada
satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah
membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Meskipun
ada dampak negatifnya atau kelemahan dari kemajuan IPTEK. Namun hal ini seolah
diabaikan oleh manusia, faktanya tidak dipungkiri lagi IPTEK dikembangkan
setiap waktu.
BAB.
2
Pembahasan
Perkembangan Penduduk Indonesia
2.1
Landasan Perkembangan Penduduk Indonesia
Penduduk adalah orang atau orang-orang yang mendiami
suatu tempat (kampung, negara, dan pulau) yang tercatat sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan yang berlaku di tempat tersebut. Berdasarkan tempat
lahir dan lama tinggal penduduk suatu daerah dapat dibedakan menjadi empat
golongan, yaitu penduduk asli, penduduk pendatang, penduduk sementara, dan
tamu. Penduduk asli adalah orang yang menetap sejak lahir. Penduduk pendatang
adalah orang yang menetap, tetapi lahir dan berasal dari tempat lain. Penduduk
sementara adalah orang yang menetap sementara waktu dan kemungkinan akan pindah
ke tempat lain karena alasan pekerjaan, sekolah, atau alasan lain. Adapun tamu
adalah orang yang berkunjung ke tempat tinggal yang baru dalam rentang waktu
beberapa hari dan akan kembali ke tempat asalnya.
Yang mendasari perkembangan penduduk di Indonesia adalah
banyaknya masyarakat yang menikahkan anaknya yang masih muda. Dan gagalnya
program keluarga berencana yang di usung oleh pemerintah untuk menekan jumlah
penduduk. Karena factor – factor tersebut tidak berjalan dengan semestinya,
maka penduduk Indonesia tidak terkendali dalam perkembangannya. Seharusnya
dengan dua orang anak cukup, maka ini lebih dari dua orang dalam setiap suami
istri. Karena perkembangan penduduk yang sangat tidak terkendali, maka banyak
terjadinya kemiskinan, pengangguran, kriminalitas, gelandangan, anak jalanan,
dan sebagainya. Dan masalah permukiman yang tidak efisien lagi. Banyaknya rumah
yang lingkungannya kumuh dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Oleh sebab
itu, 50% penduduk Indonesia hidup dalam kemiskinan dan keterbelakangan
pendidikan.
2.2
Pertambahan Penduduk dan Lingkungan Pemukiman
Pertumbuhan penduduk yang terjadi di indonesia yang terus
bertambah tiap tahunnya tanpa adanya penanganaan dari pemerintah telah
menyebabkan beberapa dampak yang menghawatirkan karena minimnya lingkungan
hidup yang dapat ada hasil yang terjadi akibat dari hal tersebut muculnya
pemukiman pemukiman liar yang ada dimana mana. Dampak lingkungan tempat tinggal
liar seperti ini hanya akan menyebabkan rusaknya lingkungan hidup di sekitarnya
yang menyebakan tumbuhnya wabah penyakit.
Dengan kepadatan penduduk DKI Jakarta tertinggi
dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia,dimanatahun 2012 kepadatan
penduduk di provinsi DKI Jakarta adalah sebesar 14.996 jiwa per Km2 apabila
dibandingkan tahun 2011 yaitu 14.739 jiwa per Km2maka terjadi peningkatan
rata-rata sebesar 257jiwa per Km2,maka air merupakan salah satu kebutuhan yang
cukup vital dalam kehidupan setiap makhluk hidup termasuk manusia/penduduk. Pertumbuhan
penduduk yang pesat dan meningkatnya aktivitas serta derajat kehidupan di DKI
Jakarta harus diikuti oleh pemenuhan kebutuhan terhadap air bersih.Kegunaan air
bersih bagi manusia dan sebagian besar penduduk terutama untuk kepentingan
rumah tangga, industri, pertanian dan lainnya. Sungai Ciliwung dan Sungai
Cisadane adalah sungai yang mengalir di DKI Jakarta, bersama 11 sungai
lainnya.Sebagian dari 13 sungai tersebut diolah oleh PDAM untuk dialirkan ke
rumah tangga, perusahaan dan tempat-tempat umum lainnya.Sumber air dan
badan-badan air di DKI Jakarta dinilai telah tercemar untuk kebutuhan air
bersih dan kontinuitasnya juga kurang terjamin. Pada musim kemarau debit air
yang mengalir terlalu kecil bahkan cenderung kotor. Sedangkan pada musim hujan,
air melimpah sering tidak tertampung dan mengakibatkan pipa saluran air bersih
pecah dan bocor, sehingga menimbulkan banjir.
Dampak lingkungan yang terjadi
dalam hal ini tidak jauh karena faktor ekonomi yang sangat memprihatinkan
karena banyaknya pengangguran yang ada di indonesia serta mahalnya harga sebuah
tempat bagi mereka yang tidak mampu serta dari pola pikir kebanyakan orang yang
tidak tinggal di pinggiran sungai ini tidak pernah memikiran biaya serta
kebutuhan mereka sebagai manusia dengan hidup dengan berpedoman KB (keluarga
berencana) yang hanya memiliki 2 anak, mereka hanya memikirkan tentang
kehidupan mereka sendiri tanpa melihat dampak yang akan terus berkelanjutan apabila
kebanyakan
Berdasarkan
tabel ini pertumbuhan penduduk dari tiap tahun terus bertambah dan hanya
memliki penurunan sedikit dari hasil yang terus seperti ini hanya akan
menimbulkan dampak lingkungan dan pemukiman yang semakin tidak terkontrol,
seharusnya dari pemerintahan sesegera melakukan penertiban lingkungan dengan
cara yang sangat efektif dan hal ini sudah dilakukan di banyak negara seperti
cina yang mealokasikan sebuah tempat tinggal sebuah rumah susun (Rusun) karena
metode ini merupakan metode yang paling efektif untuk menyusun sebuah tata
letak sebuah pemukiman yang lebih baik dibandingkan tempat tinggal yang tidak
karuan yang berada di pinggiran sungai yang sangat berbahaya apabila
rumah-rumah tersebut rubuh karena faktor cuaca angin atau sebuah gempa yang
sedang melanda.
2.3
Pertumbuhan Penduduk dan Tingkat Pendidikan
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi
sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam
sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan
pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada
manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai
pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk
dunia.
Setiap tahunnya seluruh negara di dunia mengalami
pertumbuhan penduduk, salah satunya di Indonesia. Seiring bertambahnya penduduk
yang tidak terkontrol mengakibatkan adanya masalah-masalah sosial,salah satunya
adalah tingkat pendidikan.Pada Negara-negara berkembang pendidikan merupakan
masalah yang serius.Diketahui bahwa tingkat pendidikan pada Negara-negara
berkembang masih relative rendah,Sehingga penduduk kurang mengetahui
keadaan-keadaan sosial bagi kehidupan masyarakat.Umumnya penduduk yang
pendidikannya relative rendah ,pada suatu ketika jika membentuk suatu keluarga
mereka mempuyai banyak anak,sedangkan anak-anak tersebut belum tentu mendapat
pendidikan yang layak.
Hal ini menjadi factor mereka untuk berpindah
wilayah,terutama ke kota-kota besar.Biasanya mereka mendengar bahwa dikota itu
adalah tempat mencari rezeki yang baik.Bila melihat tingkat pendidikan di
kota,pendidikan disana sudah relative tinggi,dalam arti kata jika penduduk dari
desa mencari pekerjaan,sudah agak sulit karena dikota yang diutamakn adalah
pendidikan minimalnya setingkat sekolah menengah atas. Kenyataanya adalah
ketika penduduk tersebut tidak mendapat pekerjaan mereka mesih tetap bertahan
di wilayah itu yang menimbulkan masalah-masalah sosial bagi wilayah perkotaan.
Pertumbuhan penduduk dan tingkat pendidikan mempunyai
keterkaitan yang serius. Semakin bertambahnya jumlah penduduk di suatu wilayah
berarti tingkat pendidikan di daerah tersebut juga bertambah. Kebutuhan
pendidikannya juga ikut bertambah. Pendidikan menjadi kebutuhan yang sangat
penting bagi seluruh masyarakat di dunia karena seperti pada salah satu kutipan
undang-undang nomor 4 tahun l950, telah di sebutkan secara jelas tentang tujuan
pendidikan dan pengajaran yang pada intinya, ialah untuk membentuk manusia
susila yang cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air berdasarkan pancasila dan
kebudayaan kebangsaan Indonesia .Pertumbuhan penduduk harus lebih dimaknai
bahwa semakin bertambahnya penduduk maka makin bertambah pula masyarakat yang
akan membantu memajukan negara ini. Pendidikan bukan hanya sekedar pendidikan
yang bersifat tertulis namun pendidikan karakter juga dibutuhkan untuk
membangun karakter / pribadi yang baik yang saat ini sangat dibutuhkan di negri
kita tercinta ini.
2.4
Pertumbuhan Penduduk dan Penyakit Yang Berkaitan Dengan Lingkungan Hidup
Semakin padatnya suatu kawasan maka semakin mudahnya
penyakit dapat tertular. Dalam study kasus, seperti Virus Flu Burung
(H5N1),Virus Flu Babi (H1N1),HIV AIDS,Demam Berdarah (DB),Cacar,Tampek,Diare
maupun hingga penyakit ringan seperti Batuk dan Influenza (Flu) merupakan
penyakit yang mudah menular dengan cepat antar manusia.
Hal ini bisa terjadi dikarenakan sempitnya sirkulasi
udara dan ditambah tercemarnya polusi dari kendaraan bermotor maupun sampah
terbakar. Ini sangat fatal sekali bagi kelangsungan makhluk hidup.
Pemerintah tak diam saja tetapi pemerintah membuat
program ASKES (Asuransi Kesehatan). Yaitu asuransi kesehatan untuk orang
menengah ke bawah,dimana ketika mereka berobat ke suatu rumah sakit akan
mendapatkan keringanan biaya ataupun tanpa biaya sama sekali. Dan bagi pemakai
ASKES mendapatkan obat generic,yaitu obat dengan harga murah dan bermutu. Namun
program ini mendapatkan respon yang bagus dari kalangan kebawah,tetapi sangat
disayangkan karena hanya meringankan dan program ini belum menjalar hingga
tempat terpencil. Sekarang pemerintah lagi di upayakan membangun Puskesmas
untuk di daerah terpencil.
BAB.
3
Pembahasan
Ilmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan
3.1 Keberlanjutan Pembangunan
Perkembangan Teknologi mengakibatkan perubahan signifikan
terhadap seluruh aspek kehidupan manusia. Perkembangan teknologi informasi
meliputi perkembangan infrastruktur teknologi, khususnya dalam bidang
teknologi informasi, seperti adanya hardware, software, teknologi
penyimpanan data (storage), dan teknologi komunikasi (Laudon, 2006: 174).
Perkembangan teknologi tidak hanya mempengaruhi dunia bisnis, tetapi juga
bidang-bidang lain, seperti kesehatan, pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain.
Tahun 1650 sampai dengan 1955 dinyatakan oleh Alvin Toffler sebagai era
industri. Era ini dimulai dengan terjadinya revolusi industri, yaitu
sejak ditemukannya mesin-mesin industri. Tenaga kerja manusia di dalam
pabrik mulai diganti dengan mesin.
Ø Kita
berada pada zaman Teknologi dan Informasi.
Ø Telah
di temukan alat elektronik anti bakteri pada mesin cuci
Ø Lemari
es dan pendingin ruangan yaitu dengan menggunakan teknologi nano.
Ø Kemajuan
teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan
Ø Kemajuan
teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Manusia tidak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan
bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia. Untuk mencegah
atau mengurangi akibat negative kemajuan teknologi, pemerintah di suatu negara
harus membuat peraturan-peraturan atau melalui suatu konvensi internasional
yang harus dipatuhi oleh pengguna teknologi.
3.2 Mutu Lingkungan Hidup Dengan Resiko
v Mutu
Lingkungan Hidup
Pengertian tentang mutu lingkungan sangatlah penting,
karena merupakan dasar dan pedoman untuk mencapai tujuan pengelolaan
lingkungan. Perbincangan tentang lingkungan pada dasarnya adalah perbincangan
tentang mutu lingkungan. Namun dalam perbincangan itu apa yang dimaksud dengan
mutu lingkungan tidak jelas. Mutu lingkungan hanyalah dikaitkan dengan masalah
lingkungan misalnya pencemaran, erosi, dan banjir. Apa yang dimaksud dengan
kualitas lingkungan?
Secara sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan
sebagai keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi
kelangsungan hidup manusia di suatu wilayah. Kualitas lingkungan itu dicirikan
antara lain dari suasana yang membuat orang betah / kerasan tinggal ditempatnya
sendiri. Berbagai keperluan hidup terpenuhi dari kebutuhan dasar / fisik
seperti makan minum, perumahan sampai kebutuhan rohani / spiritual seperti
pendidikan, rasa aman, ibadah dan sebagainya.
Indonesia adalah sebuah negara tropis yang kaya akan
sumber daya alam. Melimpah ruahnya sumber daya alam Indonesia sudah sangat
terkenal sejak zaman dulu. Penjajahan yang terjadi di tanah air tercinta ini
pun awalnya adalah perebutan akan potensi sumber daya alam ini.
Secara alami, kehidupan ini memang merupakan hubungan
yang terjadi timbal – balik antara Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam
(baik yang dapat diperbaharui atau pun tidak). Hubungan timbal – balik tersebut
pada akhirnya adalah penentu laju pembangunan. Faktor – faktor yang
mempengaruhi dan menentukan perkembangan pembangunan adalah lingkungan sosial
(jumlah, kepadatan, persebaran, dan kualitas penduduk), dan pengaruh kehidupan
sosial budaya, ekonomi, politik, teknologi, dan sebagainya.
Sekian lama terkenalnya Indonesia sebagai negara subur
makmur dengan kondisi alam yang sangat mendukung ditambah pula dengan potensi
sumber daya mineral yang juga ternyata sangat melimpah ruah, ternyata Indonesia
sampai saat ini hanya bisa menjadi negara berkembang, bukan negara maju. Banyak
faktor yang kemudian menyebabkan Indonesia tidak kunjung menjadi negara maju.
Salah satunya adalah pengelolaan negara yang tidak profesional termasuk dalam
hal pengelolaan potensi alam.
Ø Kualitas
lingkungan hidup dibedakan berdasarkan biofisik, sosial ekonomi, dan budaya yaitu:
·
Lingkungan biofisik adalah lingkungan
yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik yang berhubungan dan saling
mempengaruhi satu sama lain. Komponen biotik merupakan makhluk hidup seperti
hewan, tumbuhan dan manusia, sedangkan komponen abiotik terdiri dari benda –
benda mati seperti tanah, air, udara, cahaya matahari. Kualitas lingkungan
biofisik dikatakan baik jika interaksi antar komponen berlangsung seimbang.
·
Lingkungan sosial ekonomi, adalah
lingkungan manusia dalam hubungan dengan sesamanya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Standar kualitas lingkungan sosial ekonomi dikatakan baik jika
kehidupan manusia cukup sandang, pangan, papan, pendidikan dan kebutuhan
lainnya.
·
Lingkungan budaya adalah segala kondisi,
baik berupa materi (Benda) maupun non materi yang dihasilkan oleh manusia
melalui aktivitas dan kreatifitasnya. Lingkungan budaya dapat berupa bangunan,
peralatan, pakaian, senjata. Dan juga termasuk non materi seperti tata nilai,
norma, adat istiadat, kesenian, sistem politik dan sebagainya. Standar kualitas
lingkungan diartikan baik jika di lingkungan tersebut dapat memberikan rasa
aman, sejahtera bagi semua anggota masyarakatnya dalam menjalankan dan
mengembangkan sistem budayanya.
v Resiko
Lingkungan yang Tidak Sehat
1. Penularan Penyakit Melalui Air.
Air adalah mutlak bagi kehidupan.
Tetapi jika kualitas air tidak di perhatikan, maka air dapat menjadi sumber
penyebab penyakit. Air dapat mengandung zat – zat kimia yang berbahaya untuk
kehidupan, bila terdapat pencemaran dengan berbagai sumber alam maupun sumber
kehidupan manusia. Banyak penyakit menular yang bersumber pada air. Penyakit
virus dapat bersumber pada air, seperti radang mata yang sering di dapat
setelah berenang di kolam yang kurang terpelihara. Air selain dapat menularkan
penyakit secara langsung, dapat juga menjadi tempat perindukkan berbagai macam
penyakit. Berbagai serangga memerlukan air untuk berkembang biak seperti nyamuk
yang dapat menularkan berbagai macam penyakit. Tumbuhan air juga dapat menjadi
habitat dari faktor penyakit. Keong air yang dapat memerlukan schistosomiasis
dari tumbuh – tumbuhan air itu. Tikus dan binatang lainnya yang hidup di
sekitar air juga dapat menjadi sumber penyakit manusia, seperti penyakit
leptopirosis.
2.
Penularan Penyakit Melalui Udara.
Penyakit dapat ditularkan dengan
menghirup penyebab penyakit dalam pernafasan. Penyakit influenza dan
tuberkulosis adalah contoh – contoh yang terinfeksi melalui udara. Pencemaran
udara dengan berbagai bahan kimia dapat menyebabkan kerusakkan langsung pada
paru – paru. Selain itu dapat menyebabkan iritasi pada paru – paru sehingga
mudah terserang oleh penyakit infeksi sekunder seperti TBC. Selain itu bahan –
bahan kimia ini banyak di duga sebagai penyebab kanker paru – paru misalnya
exhaust fume kendaraan bermotor.
3.
Penularan Penyakit Melalui Tanah.
Air tanah banyak mengandung
penyakit, terutama jika tercemar oleh kotoran manusia dan hewan, baik secara
sengaja maupun tidak sengaja. Penyakit tetanus dapat terjadi jika luka kena
tanah, jika tanah tercemar oleh kotoran hewan atau manusia, yang mengandung
penyebabnya yakni clostridiumtetani. Di dalam tanah juga banyak di temukan
bentuk – bentuk infeksi berbagai parasit. Cacing – cacing perut penyebarannya
melalui tanah, telornya di keluarkan dengan tinja. Jika sampai di tanah, telor
– telor itu akan tumbuh menjadi bentuk infektif yang sudah siap untuk tumbuh di
dalam badan manusia. Cara penularan dapat terjadi jika telor – telor yang masak
ini tertelan oleh makanan yang tercemar oleh tanah yang mengandung telor tadi
atau memakai tangan yang kotor.
3.3 Kesadaran Lingkungan
Masalah lingkungan hidup merupa‑kan suatu fenomena besar
yang memerlukan perhatian khusus dari kita semua. Setiap orang di‑harapkan
berpartisipasi dan bertanggung jawab untuk mengatasinya. Secara sederhana,
dengan meman‑dang sekitar kita, maka terlihat banyak‑nya sampah yang
dibiarkan berserakan di sepanjang jalan, di halaman rumah, di parit, di pasar-
pasar atau tempat-tem‑pat kosong sekitar permukiman.
Beberapa daerah di perdesaan, terlihat semakin kritis dan
ger‑sangnya tanah serta perbukitan akibat penggundulan hutan dan semakin ke‑ruhnya
air sungai karena erosi tanah. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang
lingkungan hidup menyebabkan banyaknya kejadian yang merugikan kita sendiri
baik secara langsung mau‑pun tidak langsung. Penggundulan bu‑kit dan
pembabatan hutan telah menga‑kibatkan banjir pada musim hujan, ta‑nah longsor,
rusaknya panen, kebakaran hutan pada musim kemarau serta keke‑ringan yang
berkepanjangan.
Ironisnya perilaku demikian belum menumbuhkan kesadaran
bagi manusia untuk memahami pentingnya menjaga kelestarian lingkungan secara
utuh. Resiko yang mengancam lingkungan merupakan pelajaran yang lengkap dan
berharga bagi kehidupan manusia, sebagai upaya untuk mencegah permasalahan yang
terjadi di lingkungan hidup pada skala lokal maupun nasional.
Permasalahan lingkungan hidup merupakan permasalahan
komplek, yang dalam penanggulangannya diperlukan keseriusan dan partisipasi
dari seluruh unsur-unsur yang terkait di dalamnya. Mencermati kondisi demikian
diperlukan adanya suatu pola pengaturan peranan yang tepat dan proporsional
antara unsur-unsur pelaku kebijakan lingkungan hidup, yakni antara unsur
pemerintah, pengusaha, tokoh agama, dan masyarakat. Selain daripada itu peran
serta para ilmuwan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan riil dalam masalah
lingkungan.
Tujuan peningkatan
kesadaran lingkungan ialah :
Ø Memasyarakatkan
lingkungan hidup, jadi bukan sekedar menanamkan pengertian masyarakat kepada
permasalahannya saja.
Ø Membangkitkan
partisipasi untuk ikut memelihara kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan
hidup.
Ø Yang
diperlukan adalah masyarakat yang aktif mengawasi lingkungan hidup, di samping
menjaga lingkungan sendiri secara langsung.
3.4 Hubungan Lingkungan Dengan
Pembangunan
Peningkatan usaha pembangunan, maka akan terjadi pula
peningkatan penggunaan sumber daya untk menyokong pembangunan dan timbulnya
permasalahan-permasalahan dalam lingkungan hidup manusia.
Dalam pembangunan, sumber alam merupakan kompnen yan
gpenting karena sumber alam ini memberikan kebutuhan asasi bagi kehidupan.
Dalam penggunaan sumebr alam tadi, hendaknya keseimbangan ekosistem proyek
pembangunan, keseimbangan ini bisa terganggu, yang kadang-kadang bisa
membahayakan kehidupan umat.
Harus dicari jalan keluar yang saling menguntungkan dalam
hubungan timbal balik antara proses pembangunan, penggalian sumber daya, dan
masala pengotoran atau perusakan lingkungan hidup manusia. Sebab pada umumnya,
proses pembangunan mempunyai akibat-akibat yang lebih luas terhadap lingkungan
hidup manusia, baik akibat langsung maupun akibat sampingan seperti pengurangan
sumber kekayaan alam secara kuantitatif & kualitatif, pencemaran biologis,
pencemaran kimiawi, gangguan fisik dan gangguan sosial budaya.
Kerugian-kerugian dan perubahan-perbahan terhadap
lingkungan perlu diperhitungkan, dengan keuntungan yang diperkirakan akan
diperoleh dari suatu proyek pembangunan. Itulah sebabnya dala setiap usaha
pembangunan, ongkos-ongkos sosial untuk menjaga kelestarian lingkungan perlu
diperhitungkan, sedapat mungkin tidak memberatkan kepentingan umum masyarakat
sebagai konsumen hasil pembangunan tersebut.
Beberapa hal yang dapat dipertimbangkan dalam mengambil
keputusan-keputusan demikian, antara lain adalah kualitas dan kuantitas sumber
kekayaan alam yang diketahui dan diperlukan; akibat-akibat dari pengambilan
sumber kekayaan alam termasuk kekayaan hayati dan habisnya deposito kekayaan
alam tersebut. Bagaiaman cara pengelolaannya apakah secara traditional atau memakai
teknologi modern, termasuk pembiayaannya dan pengaruh proyek pada lingkungan
terhadap memburuknya lingkungan serta kemungkinan menghentikan perusakan
lingkungan dan menghitung biaya-biaya serta alternatif lainnya.
Hal – hal tersebut di atas hanya merupakan sebagian dari
daftar persoalan, atau pertanyaan yang harus dipertimbangkan bertalian dengan
setiap proyek pembangunan. Juga sekedar menggambarkan masalah lingkungan yang
konkret yang harus dijawab. Setelah ditemukan jawaban yang pasti atas pertanyaan-pertanyaan
tadi, maka disusun pedoman-pedoman kerja yang jelas bagi berbagai kegiatan pembangunan,
baik berupa industri atau bidang lain yang memperhatikan faktor perlindungan
lingkungan hidup manusia.
3.5 Pencemaran Dan Perusakan Lingkungan
Hidup Oleh Proses Pembangunan
Sebagaimana
diarahkan dalam GBHN Tahun 1988, pembangunan industri merupakan bagian dari
pembangunan ekonomi jangka panjang untuk mencapai stucture ekonomi yang semakin
seimbang dari sektor industri yang maju dan didukung oleh sektor pertanian yang
tangguh. Selanjutnya digariskan pula bahwa proses industrialisasi harus mampu
mendorong berkembangnya industri sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi,
pencipta lapangan kerja baru, sumber peningkatan ekspor dan penghematan devisa,
penunjang pembangunan daera, penunjang pembangunan sektor-sektor lainnya
sekaligus wahana pengembangan dan penguasaan teknologi.
Industrialisasi
merupakan pilihan bagi bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan
kehidupannya. Hal terseut antara lain disebabkan terbatasnya lahan pertanian.
Industrialisasi merupakan suatu jawaban terhindarnyan tekanan penduduk terhadap
lahan pertanian. Yang perlu mendapatkan perhatian ialah bahwa industri
merupakan salah satu sektor pembangunan yang sangat potensial untuk merusak dan
mencemari lingkungan. Apabia hal ini tidak dapat perhatian serius maka ada
kesan bahwa antara industri dan lingkungan hidup tidak berjalan seiring, dalam
arti semakin maju industri maka semakin rusak lingkungan hidup itu.
Industri
yang menggunakan teknologi untuk meningkatkan taraf hidup manusia akan
memberikan dampak begatif pula berupa pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Unsur – unsur pokok yang diperlukan untuk kegiatan industri antara lain adalah
sumber daya alam ( berupa bahan baku, energi dan air), sumberdaya manusia (
berupa tenaga kerja peda berbagai tingkatan pendidikan), serta peralatan.
Kegiatan pembangunan industri yang
melibatkan unsur – unsur tersebut dapat menimbulkan dampak negatif yang berupa
:
1) Pandangan
yang kurang menyenangkan bagi wilayah industri.
2) Penurunan
niali tanah di sekitar industri bagi permukiman.
3) Timbuk
kebisingan oleh operasi peralatan.
4) Bahan
– bahan buangan yang dikeluarkan oleh industri dapat menggangu dan mengotori
udara, air, dan tanah.
5) Perpindahan
penduduk yang menimbulkan dampak sosial.
6) Hasil
produksi industri dapat mempengaruhi pola hidup masyarakat.
7) Timbulnya
kecemburuan sosial.
Dampak
tersebut sudah akan terjadi sejak perencanaan atau eksplorasi suatu industri,
dan dapat terus berlanjut pada tahapan konstruksi maupun operasinya. Oleh
karena itu pembangunan industri terutama pada awal perencanaan harus sudah
memperhatikan faktor lingkungan, kita harus berprinsip mencegah lebih baik
daripada menyembuhkan.
Perlu
pengaturan lebih lanjut mengenai usaha atau kegiatan yang akan menimbulkan
dampak penting terhadap lingkungan hidup. Maksud dari analisa mengenai dampak
lingkungan kedalam proses perencanaan suatu usaha atau kegiatan tersebut,
sehingga dapat diambil keputusan optimal dari berbagai alternative, karena analisis
mengenai dampak lingkungan merupakan salah satu alat untuk mempertimbangkan
akibat yang ditimbulkan oleh suatu rencana atau kegiatan terhadap lingkungan
hidup, guna mempersiapkan langkah untuk menanggulangi dampak negative dan
mengembangkan dampak positif. Mengenai dampak lingkungan hidup dapat disebabkan
oleh rencana kegiatan disegala sector seperti :
1) Bidang
Pertambangan dan Energi yaitu pertambangan umum, tranmisi,
PLTD/PLTG/PLTU/PLTGU, ekspoitasi, kilangan/pengolahan dan tarnmisi minyak/gas
bumi,
2) Bidang
Kesehatan yautu : rumah sakit kelas A/setara kelasA atau kelas I dan industri
farmasi,
3) Bidang
Pekerjaan Umum yaitu :pembangunan Waduk, Irigasi dan kanalilasi, jalan
raya/tol, pengolahan sampah, peremajaan kota dan gedung bertingkat/apartemen,
4) Bidang
Pertanian yaitu : Usaha tambak udang, sawah, perkebunan dan pertanian,
5) Bidang
Parpostel seperti hotel, padang golf, taman rekreasi dan kawasan parawisata,
6) Bidang
Tranmigarasi dan Pemukiman Perambahan Hutan,
7) Bidang
perindustrian seperti : Industri semen, kertas pupuk kimia/petrokimia,
peleburan baja, timah hitam, galangan kapal, pesawat terbang dan industri kayu
lapis.
8) Bidang
Perhubungan seperti: Pembangunan Jaringan kereta api, Sub Way, pembangunan
pelabuhan dan badar udara,
9) Bidang
perdagangan,
10) Bidang
pertahanan dan keamanan seperti : Pembangunan genung amunisi, pangkalan
angkatan laut, pangkalan angkatan udara dan pusat latihan tempur,
11) Bidang
pengembangan tenaga nuklir seperti : Pembangunan dan pengopearian reactor
nuklir dan nuklir non reactor,
12) Bidang
kehutanan yaitu : Pembangunan taman safari, kebun binatang, hak pengusaha
hutan, hak pengusahaan hutan tanaman industri (HTI) dan Pengusaha parawisata
alam,
13) Bidang
pengendalian bahan berbahaya dan beracun (B-3) dan 14 Bidang kegiatan
terpadu/multisektor (wajib AMDAL).
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar