Untuk Kali ini saya akan berbagi informasi tentang metode pembuatan dan pengolahan teh botol sosro berdasarkan pengetahuan saya.
METODE
PEMBUATAN TEH BOTOL SOSRO
Alat:
1. Pallet
2. Alat
penghilang kotoran
3. De-Crater
4. Mesin
pencuci krat(Crate Washer)
5. Mesin
pencuci botol
6. Optic
Scan
7. Light
Inspection
8. Unit
Pasteurisasi
9. Mesin
Pengisi(Filler)
10. Mesin
Penutup(Crowner)
11. Coding
(Inkjet Printer)
12. Mesin
Crater
13. Pompa
14. Pipa
sirkulasi(Holding Pipe)
15. Plat
Heat Exchanger (PHE)
Bahan
baku:
1. Teh
Wangi Melati(Jasmine tea) (Teh Kering)
Teh kering yang digunakan untuk
produksi TBS adalah Teh SPRR atau lebih dikenal dengan jasmine tea. Teh SPRR
merupakan jenis teh yang dalam proses pengolahannya menjadi teh kering tidak
melalui tahap fermentasi dan diberi aroma bunga melati. Superior dalam tingkat
kualitas teh menunjukkan bahwa teh tersebut adalah grade pertama, meskipun
standar superior sendiri berbeda untuk masing-masing perkebunan. Secara lebih
spesifik jenis teh yang digunakan memiliki perbandingan tertentu antara lain
jenis peko, jikeng dan tulang. Teh SPRR yang digunakan di PT. Sinar Sosro
berasal dari PT. Gunung Slamet Slawi, yang merupakan bagian grup Sosro. Teh
SPRR dikemas dengan kemasan dua lapis. Pada bagian luar memakai karung goni
sedangkan pada bagian dalam memakai kantong plastik. Hal tersebut bertujuan
untuk melindungi teh kering dari air dan udara lembab. Setiap karung Teh SPRR
beratnya adalah 25,5 kg.
2. Gula
pasir
Gula berfungsi untuk memberikan
rasa manis pada produk yang dihasilkan (TBS). Gula pasir yang digunakan sebagai
bahan baku pembuatan proses produksi merupakan gula pasir terbaik yang diimpor
dari Thailand karena gula tersebut memiliki keunggulan dibandingkan dengan gula
lokal terutama dalam hal warna dan kesadahannya. Untuk kesadahannya, gula impor
memiliki kesadahan yang rendah dibanding dengan gula lokal. Hal ini
dikarenakan, kesadahan yang tinggi akan membuat warna sirup gula menjadi keruh
dan menimbulkan endapan.
3. Air
Air yang digunakan oleh PT. Sinar
Sosro berasal dari air bawah tanah. Kebutuhan akan air di sekitar lingkup
perusahaan terlebih dahulu dilakukan pengolahan dalam unit pengolahan air (WT)
agar diperoleh air yang standar.
Bahan
Pengemas:
a. Crown
cork
Crown cork terbuat dari
logam dan didalamnya dilapisi dengan PVC. Crown cork berfungsi sebagai penutup
botol agar produk aman dari pengaruh udara luar dan dapat juga digunakan
sebagai identitas suatu produk. Crown cork dikemas dalam kardus dengan jumlah
10000 tiap kardus. Penyimpanannya diletakkan di gudang penyimpanan Crown cork
yang luasnya setengah dari gudang penyimpanan gula. Untuk menghindari kontak
langsung antara lantai dengan crown cork (mencegah kontaminasi), maka lantainya
dilapisi dengan pallet. Setiap pallet terdapat 45 kardus crown cork, dengan 5
tumpukan untuk setiap palletnya. Penumpukan crown cork di dalam gudang disusun
berdasarkan sistem FIFO. Masuk dan keluarnya crown cork dari gudang dilakukan
menggunakan forklift. Crown cork ini disuplai dari PT. Indonesia Multi Colour
Printing (IMCP) dan PT. ATP.
b. Botol
Botol merupakan bahan
pengemas yang langsung kontak dengan produk. Botol yang digunakan terbuat dari
bahan kaca yang tahan panas. Volume kemasan dalam botol untuk masing-masing
produk berbeda. Volume untuk produk TBS adalah sebesar 220 ml. Sebelum botol
digunakan untuk proses produksi, botol disimpan dalam gudang peti botol (PB).
Supplier untuk botol TBS yaitu PT. Mulia Industrindo dan PT. Iglass.
c. Krat
Krat terbuat dari
plastik berwarna merah. Krat merupakan bahan pengemas yang tidak langsung
kontak dengan produk, melainkan hanya berfungsi melindungi botol supaya tidak
pecah ketika pengangkutan. Krat digunakan untuk memuat botol-botol baik botol
kosong maupun botol isi. Satu krat memuat 24 botol. Selama krat masih dalam
keadaan baik, krat tersebut masih terus dipakai.
Tahap
pembuatan:
Tahap
I : Penyeduhan Teh
Teh kering yang di ekstrak air panas pada
temperature 100˚- 105˚C. Dengan volume yang telah ditentukan. Air dimasukkan
dengan cara menyemprotkan air panaslewat atas. Setelah volume air tercapai,
ditunggu antara 15 – 20 menit. Teh wangi melatidiseduh didalam tangki ekstraksi
dengan air yang mendidih yang sudah melalui filtrasipemanasan. Setelah proses
penyeduhan teh selesei, maka Teh Cair Pahit (TCP) hasil seduhan tersebut
dilewatkan ke filter cosmos (kadar Tanin TCP setelah disaring dengancosmos
filter tinggal 950 – 1300ppm) dan ditampung di tangki percampuran(MixingTank).
Tahap
II : Pembuatan Sirup Gula
Gula pasir dimasukkan ke Hopper,kemudian dengan
screw conveyor gula dimasukkan ke dissolver gula. Gula dilarutkan dengan air
softener pada temperatur100˚ ± 5˚ C. Pada penggunaan jenis gula tertentu
ditambahkan activecarbon powder . Jumlahactivecarbon powder yang ditambahkan
sekitar 0,5 kg untuk gula local.
Penyaringan larutan gula dilakukan melalui beberapa
tahap yaitu penyaringan kasar pada hopper screw conveyor, dan penyaringan
dengan cosmos filter. Untuk mengurangikesadahan gula sirup dilewatkan unit
softenet. Jika kesadahan belum mencapai standar,dari softener sirup gula
disirkulasikan kembali ke tangki pelarutan gula. Jika kesadahangula tercapai,
sirup gula langsung dimasukkan ke Mix Tank untuk dicampur dengan TehCair Pahit.
Tahap
III : Percampuran
Dari tangki penampungan, sirup gula dipompa ke
tangki percampuran hingga kadar gula untuk Teh Cair Manis (TCM) mencapai
standar yang telah ditentukan.
Tahap
IV: Pemanasan Teh Cair Manis
Teh Cair Manis (TCM) adalah percampuran antara Teh
Cair Pahit (TCP) dengan sirup gula yang kemudian dipompa ke unit pasteurisasi
(proses pemanasan). Pada proses ini TCM dipanaskan dengan Heat Exchanger
(Pemanas Tidak Langsung) hingga mencapai temperatur diatas 90˚C.
Tahap
V : Pengisian Dalam Botol
Dari unit pasteurisasi ini TCM di pompa ke mesin
pengisi botol. Di stasiun ini,TCM dengan temperatur di atas 90˚C diisi ke dalam
botol panas yang sudah dicuci dan steril sehingga bebas dari kuman. Dalam
keadaan panas, botol langsung ditutup, diangkutdan dibiarkan dingin.
#Berikut Pembahasan Pengolahan Teh Botol Sosro Yang Dapat Saya Rangkum:
PT. Sinar Sosro adalah
perusahaan yang mempromosikan minuman ringan dengan ciri khas teh asli. PT.
Sinar Sosro mengembangkan produk minuman teh rasa asli yaitu Teh Botol Sosro.
Karena produk teh ini merupakan salah satu produk yang menawarkan kualitas produknya
dalam menarik minat beli konsumen, karena sebagai minuman teh tanpa bahan
pengawet.
Dalam hal pemilihan
bahan PT. Sinar Sosro sangatlah teliti agar Teh yang dihasilkan memiliki
kualitas yang baik baik dari teh hijau,gula pasir dan air. Air yang digunakan
adalah air dari sumur dengan kedalaman 150m dan diolah dengan teknik proses
pengolahan air atau Unit Water Treatment
dan proses pengolahan uap panas atau Unit
Boiler. Proses ini bertujuan untuk mensterilisasikan air sehingga
bakterinya hilang dan musnah. Hal ini mutlak diperlukan agar memenuhi syarat
mutu sebagai bahan baku.
Tehnya juga terpilih
karena hanya pucuknya yang diambil. Kemudian teh itu dikeringkan dan dimasukkan
ke dalam bungkus kemudian dikirim ke pabrik-pabrik. Proses pemasakan teh dengan
menggunakan air baku dari tangki Buffer
terjadi pada unit Kitchen, dimana
sistem yang digunakan adalah sistem batch
yaitu proses pengolahan berkesinambungan dengan prosedur masukan yang
bervariasi dengan beberapa keuntungan seperti proses tidak mudah berhenti oleh
kerusakan satu buah mesin, mesin yang digunakan bersifat “general purpose”
serta mudah beradaptasi dengan perubahan permintaan pasar.
Kemudian untuk gula
murni, agar mendapatkan larutan gula murni, dilakukan proses penyaringan
melalui dua sistem yaitu penyaringan kasar sebagai pemisahan awal larutan sirup
dari partikel atau kotoran kemudian disaring melalui cosmos filter. Hal ini bertujuan untuk menyerap partikel-partikel
yang berukuran lebih besar dari larutan sirup. Setelah itu dilakukan pemerikasaan
mutu meliputi kadar gula dan kesadahan, dimana keduanya sangat penting untuk
menghasilkan produk yang berkualitas.
Sebelum dikemas,
dilakukan pemeriksaan mutu akhir Teh Cair Manis yang meliputi kadar tanin dan
kadar gula. Lalu pengisian Teh Cair Manis melalui sistem hot filling untuk mencegah terjadinya kontaminasi. Kemudian
dilakukan proses pasteurisasi yang
bertujuan untuk membunuh mikroorganisme yang masih ada tanpa terjadi kehilangan
flavor alami teh secara berlebih sehingga dapat memperpanjang umur simpan
produk. Proses ini dilakukan baik pada produk teh cair maupun pada pengemas
botol secara terpisah.
Kemudian untuk sistem
pembotolan digunakan teknik Bottling Line.
Bottling Line merupakan sistem
pembotolan yang menggunakan mesin serba otomatis sehingga produk yang dihasilkan
dapat terjamin kualitasnya.
Tahap akhir pemeriksaan
mutu dilakukan melalui pengambilan produk inkubasi dalam setiap batch yang meliputi pemeriksaan fisik,
kimia dan mikrobiologis. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk kejernihan ,warna
dan aroma teh. Pemeriksaan kimia untuk kadar gula, kadar tanin dan pH sedangkan
pemeriksaan mikrobiologis untuk mengetahui keberadaan mikroorganisme
kontaminan. Produk yang telah memenuhi syarat mutu ini siap untuk di-release dan dipasarkan sampai ke
tangan konsumen.
Setelah lulus uji
kontrol produk dijual dan didistribusikan ke toko - toko. Perusahaan menangani
limbah agar tidak merusak lingkungan dengan cara mensterilisasi limbah sampai
menjadi air bersih untuk ikan, dan ampas teh dijadikan pupuk lalu dibagikan
kepada penduduk.
Menurut saya, Sosro
adalah perusahaan yang sangat ramah lingkungan dan produknya sangat terjamin
dan konsisten. Kami adalah pelanggan Sosro karena kami suka Teh Botol dan Fruit
Tea. Sosro telah berkembang dalam bidang industri untuk memberikan produk
terbaik dan ramah lingkungan.
Tujuan produk ini di buat
BalasHapusDe-Crater itu apa ya kak?
BalasHapus